Tegal – KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal Gus Miftah melakukan orasi kebangsaan di Indoor MAN 1 Tegal, Sabtu (30/7). Kegiatan ini merupakan amanah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) didukung sejumlah kementerian dan BUMN untuk menanggulangi radikalisme di kalangan pelajar. Kabupaten Tegal merupakan titik ke-12 dari 72 titik se-Indonesia.
Untuk diketahui, dalam kajian ini lebih banyak digelar tanya jawab terhadap Gus Miftah yang tidak lupa membagikan kaos dan uang bagi para pelajar yang aktif bertanya.
Bersamaan dengan itu, penerima door prize adalah saat salah satu siswa yakni Faqih Maufa Assofi yang bertanya bahwa bagaimana cara membentuk generasi muda menjadi pemimpin yang lebih unggul dari bangsa lain.
“Kalau kata saya, kita harus percaya diri dan optimis terhadap bakat serta potensi apa yang ada di dalam diri kita. Untuk mengelola rasa percaya diri, optimis dan bakat kalian maka di butuhkan seorang guru. Maka saya meyakini tidak ada kesuksesan seorang murid tanpa ridho seorang guru. Generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan juga harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi di masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan membawa angin segar bagi bangsa in. Ingat masa depan sesesorang ada di tangan kalian,” ucap Gus Miftah.
Lanjut Gus Miftah kita harus Since of Belong artinya rasa memiliki terhadap negara. Semua punya kewajiban menanamkan jiwa nasionalisme seperti menghafal nama pahlawan memajang foto pahlawan untuk menumbuhkan cinta tanah air. Dan juga kita harus mencintai Pancasila sebagai ideologi. Lihatlah kenapa kaca mobil yang di depan selalu lebih besar dari kaca spion? Jawabannya karena masa depanmu jauh lebih besar dari masa lalumu,” ucap Gus Miftah.
Kepala MAN 1 Tegal, Imam Shofwan menyampaikan ucapan terima kasih atas digelarnya acara ini. Menurutnya ini merupakan kegiatan yang dapat memberikan wawasan kepada anak didiknya.
“Dengan orasi kebangsaan dari Gus Miftah ini, paling tidak memberikan support lagi kepada siswa. Wawasan anak-anak semakin lebih luas lagi untuk lebih mencintai tanah air, bangsa, agama dan negaranya,” ujarnya.